Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Ukir Kenangan di Hari Terakhir Pengabdian

Menjadi pengajar, pendidik, sekaligus penginspirasi. Ketiga kata ini menjadi doa dan harapan Tim Yudhistira UMengajar di setiap langkah pengabdiannya. Bertempat di SDN Duwet 1, Poncokusumo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, punggawa tim Yudhistira menghabiskan waktunya untuk mengabdi di sana selama empat minggu. Pengabdian yang diawali dari tanggal 22 Oktober 2016 ini telah sampai pada ujungnya yakni pada hari Sabtu kemarin (12/11). Berbekal semangat membara, tim yang berjumlah dua belas orang ini mengawali pemberangkatan dengan berkumpul di Gerbang Jalan Semarang UM sedari pukul 05.30 WIB. Perjalanan ke lokasi memakan waktu lebih kurang satu jam. Ketika sampai di sekolah yang dikelilingi oleh dataran tinggi tersebut, tim kami disambut hangat dan ceria oleh puluhan murid-murid yang sudah menanti di halaman sekolah. Dengan senyum dan celoteh mereka yang menyapa kami dengan sebutan “kakak, kakak...”, rasanya lelah kami selama perjalanan tertebus juga. Mereka yang mulanya asyik bermai

Pengabdian Bukanlah Pengorbanan, Melainkan Pembelajaran

Sebut saja ada Kak Lutvi, Kak Wiwid, Kak Uun, Kak Yuni, Kak Lusi, Kak Titik, Kak Iemha, Kak Taufik, Kak Safrida, Kak Andika, Kak Amrizal, dan Kak Anissa. Kami adalah anggota Tim Bima dalam Laskar Dewantara Batch 4. Pengabdian tim kami dilakukan di SDN Gunung Jati 4. SDN Gunung Jati 4 adalah salah satu sekolah negeri di desa Gunung Jati, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Desa ini merupakan desa kecil yang berada 10 km di sebelah timur Singosari. Letaknya cukup jauh dari Kampus UM, sekitar 25 km. Untuk sampai ke sana, kami harus melewati perjalanan menggunakan sepeda motor. Memasuki pengabdian minggu pertama, perjalanan kami dipandu oleh kakak-kakak LO. Kami berkumpul di depan gerbang Jalan Semarang UM dan berangkat pukul 05.30. Masih pagi memang, namun kami harus mengejar waktu agar sampai tepat waktu karena pada minggu pertama pengabdian ada rangkaian acara pembukaan. Selama perjalanan kami melihat berbagai macam kondisi geografis Malang yang beraneka ragam. Dari Jalan Ijen sampai

Adikku, Serupa tapi Tak Sama

“Mengapa kita mesti mempelajari perkembangan anak? Sebagai seorang guru, setiap tahun Anda akan bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak baru di kelas Anda. Semakin banyak Anda mempelajari perkembangan anak, semakin banyak pemahaman Anda tentang cara yang tepat untuk mengajari mereka” (Santrock, 2008). Memahami perkembangan anak berkorelasi dengan mempelajari karakter mereka, baik karakter dalam berinteraksi dengan orang lain maupun karakter saat mengikuti pembelajaran. Adik-adik dari SDN Taji 02 sebagian memiliki karakter beragam, ada yang memiliki karakter serupa dan ada pula yang berbeda dalam hal penerimaan materi pembelajaran dari sukarelawan. Adik-adik kelas 1 dengan sukarelawan KAK Risma dan KAK Diva cenderung memiliki karakter yang berbeda satu dengan lainnya, ada yang punya karakter usil, patuh terhadap petunjuk yang diberikan sukarelawan; dan memiliki keingintahuan tinggi. Salah satu adik bernama Antoni memiliki karakter yang cukup aktif, namun hal tersebut bisa dikendali