Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

LASKAR PELANGI DI DADAPAN

LASKAR PELANGI DI DADAPAN   Kegelapan malam datang menghampiri langit, menggantikan matahari yang sudah bekerja keras selama 12 jam terakhir. Aku terduduk di tepi kasurku, menatap baju berwarna biru elektrik yang sudah tergantung dan tersetrika rapi dengan rasa bangga. Baju kegemaran raksasa dan alat penunjang pembelajaran lainnya sudah tertata rapi di meja belajarku, siap untuk dibawa keesokan harinya. Aku merebahkan tubuh pegalku di pulau kapuk kamarku, menatap langit-langit sembari membayangkan diriku menjadi seorang guru kelas satu. Wah, pasti sangat menyenangkan, batinku. Tiba-tiba, jantungku berdetak kencang, bibirku menyunggingkan senyuman yang lebar. Aku sangat tidak sabar menanti hari esok. Kuputuskan untuk mereda detak jantungku dengan pergi ke alam mimpi. Lebih cepat tidur, lebih banyak energi yang terkumpul. . . . . . . . . . . . . . .  5 Oktober 2019 menjadi hari pertamaku dan Tim Kaidipang, untuk mengajar di SD Dadapan 03

Sebut Aku Pengabdi !

SEBUT AKU PENGABDI ! Jarum panjang di angka dua belas dan jarum pendek yang menunjuk angka lima. Itulah waktu pemberangkatan yang kami harapkandi pengabdian pertama dan selalu berujung gagal, alias molor.Hal ini disebabkan oleh konflik diri yang kami hadapidi setiap pagi. Mulai dari mata yang sulitterbuka, badan yang enggan beranjak dari kasur, selimut yang masih posesif memeluk diri, hingga pipi yang tak mau berpisah denganbantal kesayangan. Untunglah hatinurani dan pikiran berhasil mengingatkan kami akan panggilan untuk mengabdi.Yang telah menjadi tekad dan ikrar kami di awal seleksi Gemapedia. Kami adalah Laskar Dewantara Batch 7 kelompok Balaesang yang terdiri dari dua belas orang. Ketua kami, Rio ditemani oleh Inas mengajar di kelas 5; Vera dan Ruhul mengajar di kelas 1;Salsa dan Adin mengajar di kelas 2; Tiara dan Atikah mengajar di kelas 3; Dina dan Nuna mengajar di kelas 4; Bisri dan Ika mengajar di kelas 6.Meskipun berangkat dengan perut kosong, perjalana

Berbagi Ilmu Di Sekolah Awan

BERBAGI ILMU DI SEKOLAH AWAN “Kring-kring” alarmku berbunyi, kulihat jam masih menunjukkan pukul empat pagi. Dengan suasananya yang masih mengantuk aku mulai mencoba membuka mata dan meninggalkan tempat yang empuk ini. Seketika aku teringat bahwa hari ini aku harus melakukan pengabdian pertamaku. Mataku sontak terbelalak dan lekas meninggalkan tempat yang kutempati. Kuraih gayungku dan mulai melakukan persiapan sebelum berangkat. Tak lupa aku melakukan sholat subuh setelah mandi. Jam menunjukkan pukul 05.15 WIB saatnya aku berangkat dan melakukan perjalanan seruku. Hari ini aku akan melakukan pengabdian ke sebuah SD yang jauh dari hiruk pikuk kota dan jauh dari kebisingan suara motor dan mobil. Yang ada hanyalah hutan pohon nan rindang. Sebuah dusun di atas awan yang menjadi tujuan pengabdianku pagi ini. Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, daerah kawasan Bromo Tengger Semeru. Sebuah desa yang masih kental akan keasrian nya. Di sana terdapat sebuah sekolah yang berdiri menjadi t