Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

RANGKAIAN TERAKHIR, BUKAN BERARTI TIDAK BISA DISAMBUNG

Bersyukur, kunci sebuah merupakan salah satu kunci kebahagiaan. Karena tidak semua hal harus dibandingkan dengan yang lebih. Bersyukur dilahirkan di Indonesia, terlebih di pulau Jawa, di sebuah kota pula. Dimana layanan pendidikan sudah memadai, Guru pun melimpah. Berbekal dari rasa bersyukur dan ingin sedikit berbagi, kami berangkat menuju SDN 1 Taji, desa Jabung. Hari Sabtu, 12 Maret 2016. Hari dimana kami melaksanakan pengabdian ke tiga. Pengabdian kami kali ini merupakan pengabdian terakhir bagi kami, Pengajar Muda Batch 3. Kami berangkat pukul 06.15 dan sampai pada pukul 07.59. Setiba di SD kami disambut oleh Bapak dan Ibu Guru. Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, kegiatan kami mulai dengan senam pagi bersama. Adik-adik cukup antusias mengikuti gerakan senam yang diperagakan oleh “instruktur dadakan”- para Pengajar Muda. Setelah senam pagi bersama, kami melanjutkan dengan berbaris sbelum masuk kelas. Ketua kelas bertugas menyiapkan barisan teman-temannya kali ini. Set

KEHIDUPANKU BAGAIKAN CABAI PEDAS

Kami dari Umengajar Batch 3 team 1 dan perkenalkan nama saya Sofa Kusuma Dewi Prodi Pendidikan Sosiologi/2014 telah melakukan pengabdian di sekolah SDN  Ngadas 1 Kecamatan Poncokusuma Kabupaten Malang. Para siswa mengungkapkan bahwa sekolah itu tempat untuk menuntun ilmu, untuk mendapatkan teman banyak untuk bermain .Para siswa SDN Ngadas 1 sangat menyukai tempat berlangsungnya belajar pembelajaran yang ditempuh sekarang ini. Minat merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus dan melakukannya dengan rasa senang . Hal itu terjadi pada siswa SDN Ngadas 1 di mana menghabiskan separuh hidupnya berada di sekolah karena mereka senang melakukan belajar untuk mendapatkan ilmu, mendapat teman banyak untuk diajak bermain. Selain kehidupannya belajar di sekolah juga belajar di rumah. Pada saat berada dirumah para siswa SDN Ngadas 1 meluangkan waktunya untuk belajar diladang yang mana siswa SDN Ngadas 1 sangatlah berbeda dari siswa-siswa sekolah lainnya. Para siswa SDN

PERHATIKAN ADIK-ADIK KAMI YANG DI DESA, PAK!

Hallo para teman-teman peduli pendidikan!. Mendengar kata Malang apa yang terlintas di pikiran teman-teman? Kota Wisata? Kota Apel? atau Kota Pendidikan? yaps semuanya benar, namun kita akan bicarakan kalimat yang terkahir, Kota Pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa Malang adalah salah satu kota yang menjadi rujukan bagi pelajar di seluruh penjuru negeri untuk mencari ilmu. Malang, kota yang terletak di Propinsi Jawa Timur ini memiliki banyak gedung-gedung tinggi nan megah yang mana gedung itu ialah gedung-gedung dari perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Tidak hanya perguruan tinggi, Malang juga memiliki banyak sekali sekolah menengah atas yang favorit dan menjadi impian banyak siswa-siswa SMP dari berbagai kota di Jawa Timur. Namun semua itu hanya dapat kita temukan di kota, bagaimana yang berada di pinggiran? Pada suatu hari, tepatnya Sabtu, 27 Februari 2016, kami dari Mahasiswa Universitas Negeri Malang Mengajar (UMengajar), sebuah sebuah organisasi yang pedu

PERMATA YANG TERABAIKAN

Malam minggu, malam yang biasanya dinantikan oleh kaum muda. Entah apa yang melatarbelakangi hari sabtu malam itu begitu istimewa dikalangan kaum muda. Namun, malam minggu ini tanggal 27 Februari 2016 aku gunakan waktu yang sangat berharga ini untuk menulis coretan ku yang kedua selama aku bergabung menjadi keluarga besar UMengajar, dan aku merasa menjadi orang yang sangat beruntung dapat bergabung menjadi bagian dari UMengajar khususnya keluarga R.A Kartini, disinilah aku dapat mengukir sejuta kenangan, pengalaman yang begitu indah dan berharga. Hari ini tanggal 27 Februari 2016 kelompok tiga dan kelompok empat melaksanakan mengadikan diri di SDN Taji 1. Untuk melaksanakan pengabdian jilid dua ini kami kelompok tiga sudah menyiapkanka segala keperluan semaksimal mungkin. Meskipun persiapan sudah disiapkan semaksimal mungkin, terkadang rencanaa tak sesuai dengan harapan, dan hal itulah yang perlu disadari karena manusia hanya dapat berusaha, dan segala sesuatunya dikembalikan ke

OLEH-OLEH DARI NGADAS

Begitu tau saya tergabung dalam volunteer UMengajar Batch 3, reaksi beragam datang dari teman-teman saya: “Serius mau ngajar? Emang bisa?” “Yakin mau ke Ngadas? Disana kan dingin.” “Eh, disana sinyal susah tau.” Sampai dengan reaksi, “Eh, serius? Disana kan nggak ada alfamart!”. Memang, rasanya susah-susah gampang untuk mengajar, apalagi mengajar anak SD yang terpelosok. Tapi, apa ruginya sih? Tidak ada kata rugi dalam mencoba hal baru, apalagi jika hal itu adalah mengabdi dan berbagi. Apalagi, ilmu itu tidak akan habis jika dibagi, yang ada malah bertambah. Ya, dari pengabdian jilid pertama di SDN 1 Ngadas ini, saya mendapatkan ilmu yang berharga. Hal yang mungkin lucu ketika diceritakan namun cukup miris ketika saya mengalaminya adalah pengalaman saya mengajarkan lagu wajib nasional di kelas 6. Saya dan rekan mengajar mengajak anak-anak kelas 6 untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kegiatan berlangsung cukup mudah karena mereka antusias dan masih mudah dikendalikan. Masalah m

MEMETIK HIKMAH PENGABDIAN

Pada tanggal 12 maret 2016 merupakan hari dimana kita melaksanakan pengabdian ketiga atau pengabdian yang terakhir. Di pengabdian terkahir ini kami ditempatkan di SDN Taji 1 Desa Taji Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Lokasi SDN Taji 1 jaraknya lebih dekat dari pada  SDN Taji 2 waktu pengabdian kedua kami kemarin. Sewaktu pengabdian di SDN Taji 1, waaw…. amazing sekali. Kita benar-benar diuji kesabarannya oleh adik-adik SDN Taji 1. Mengapa bisa begitu? Iya, karena mulai dari pengkondisian baris – berbaris saat senam saja harus kucing- kucingan dengan adik-adiknya, tapi bersyukur sebagian adik- adik yang lain langsung baris sesuai dengan kelas masing- masing. Kondisi ini sangat jauh berbeda saat kami melaksanakan pengabdian yang kedua di SDN Taji 2, adik – adik di SDN Taji 2 tanpa disuruh baris mereka langsung membentuk barisan sendiri- sendiri sesuai kelasnya saat melihat kakak- kakak pengajar menyiapkan sound system dan lain sebagainya. Perbedaan lainnya yaitu rata- rata adik-

PENEBAR INSPIRASI

Senyum dan kebagaian adalah kunci untuk memudahkan berprestasi. Akan tetapi banyak dari para aktor pendidikan yang kurang menerapkan hal ini dalam bertugas menyerdaskan bangsa. Banyak yang berpikir bahwa menyedaskan bangsa hanya tugas semata sementara beberapa aktor pendidikan lain bertugas hanya untuk mencari materi. Terlepas dari semua itu penulis mengajak pembaca untuk turut andil dalam mencerdaskan bangsa dari hal sederhana seperti menaati peraturan di sekitar kita. Analoginya ketika kita taat terhadap peraturan maka akan ada orang yang meniru ketaatan itu. Itu artinya anda telah menjadi guru dari orang tersebut serta telah turut andil mencerdaskan bangsa. Sabtu pagi kampus UM terasa damai. Mungkin karena tim Dewi Sartika akan melaksanakan pengabdian yang ketiga. Pengabdian itu terasa menyenangkan karena itu pengabdian ketiga kalinya.  SDN Taji 1 menjadi tempat eksekusi pengapdian kami. SDN dengan pemandangan langsung dengan indahnya kota malang menjadi salah satu view terba

NGADAS, I’M IN LOVE

Jum’at sore, 6 November 2015. Hujan pertama di Kota Malang. Masih jelas rasanya, satu setengah tahun lalu ketika saya dinyatakan resmi menjadi salah satu mahasiswa program studi pendidikan di salah satu universitas negeri di kota sendiri, seperti kebanyakan pendaftar yang lulus, saya sesenggukan, menangis sejadinya, tetapi bukan terharu biru. Guru, tidak pernah tercantum di deretan jurusan yang ingin saya tuju saat itu, yang saya ingat menjadi guru hanyalah jawaban klise yang sempat saya berikan semasa duduk di Sekolah Dasar kepada pertanyaan mengenai cita-cita dan sejenisnya. Dan program studi yang saya isikan di kolom pilihan kedua ini, sempat saya jalani setengah hati. Lucu memang, saya yang besar di keluarga pendidik, tidak memiliki minat di bidang ini sebelumnya. Saya tidak pernah bisa menggabungkan gambaran diri saya yang dalam berkomunikasi saja buruk dengan pekerjaan mulia ini. Yang saya tahu, saya akan bahagia bila menjadi mahasiswa sebuah institut di Kota Kembang yan

MENCOBA MEMBUAT SATU ANAK TANGGA

Pengajar atau guru adalah kunci. Seperti piramida terbalik, dari semua persoalan pendidikan mulai dari undang-undang (UU), sistem pendidikan, dan seterusnya, posisi guru paling di ujung piramida karena dia yang berada di depan kelas. Saat kita melihat guru maka realita yang ada di Indonesia adalah kualitas guru yang rendah. Kedua, distribusi guru yang tidak merata. Kalau kita dikatakan kekurangan guru, jawabannya adalah tidak juga karena rasio murid dan guru cukup, tetapi distribusinya tidak merata. Di kota-kota mengalami   over supply , sedangkan di daerah kekurangan. 66% sekolah di pelosok mengalami kekurangan guru, banyak kelas yang harus digabung. Melihat realita ini membuat kita berpikir, apa yang bisa dikerjakan? Menjadi Volunteer UMengajar merupakan salah satu langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Melakukan aksi nyata untuk menginspirasi anak-anak pelosok Malang yang haus akan ilmu dan inspirasi. Mereka mempunyai potensi yang tak kalah dengan anak-anak di k

PELAJARAN PENTING YANG TERKESAN SEDERHANA

Kemajuan suatu negara didukung oleh pendidikan yang berkualitas dan dukungan insfrastruktur yang memadai serta adanya dukungan penuh dari pemerintah. Di Indonesaia banyak sekolah yang masih memprihatinkan baik dalam infrastruktur sekolah yang belum memadai, ataupun karena kurangnya tenaga pengajar yang peduli terhadap pendidikan di daerah-daerah pelosok. Berbicara masalah sekolah di daerah pelosok, SDN 01 ngadas salah satu contohnya. Ngadas merupakan salah satu desa di lereng gunung Bromo di mana penduduknya mayoritas asli keturunan suku tengger. Salah satu sekolah yang berada di desa tersebut adalah SDN 01 Ngadas. Sekolah ini mempunyai murid kurang lebih 90 banyaknya. Di SDN 01 Ngadas, terdapat 4 ruang kelas yakni, ruang kelas I dan II yang digabung tanpa adanya sekat, ruang kelas III dan IV yang digabung tetapi terdapat sekat pemisah, ruang kelas V dan yang terakhir ruang kelas VI. Sebagai masyarakat Indonesia yang peduli mengenai pendidikan di Indonesia, alangkah baiknya

SEMANGAT LENTERA DIKEHIJAUAN

Jiwa volunteer merupakan panggilan dari hati. Perkenalkan nama saya latiful rohman. Saya dari fakultas ekonomi jurusan ekonomi pembangunan prodi S1 Pendidikan Ekonomi  di Universitas Negeri Malang. Saya bergabung dengan keluarga UMengajar Batch 3. Pengalaman yang saya rasakan di pengabdian jilid 2&3 di Taji sungguh luar biasa tidak akan terlupakan. Saya ditempatkan dikelas 1&2 bersama teman lainnya yang tergabung di kelompok “Hasyim Asyari” UMengajar batch 3. SDN Taji 02 merupakan sosok penampung berjiwa semangat dalam urusan belajar. Adik-adik yang sekolah disitu sangatlah bersemangat dalam kegiatan belajar. Tekat mereka terbuktu dengan cara mereka tidak peduli harus jalan kaki dalam berangkat mencari ilmu. Saya ketika melihat sosok semangat murit SDN taji 02 yaitu dari kelas 1 dan 2 yang kurasakan begitu senang dan juga tersenyum lebar untuk ikut bersemangat juga. Ketika belajar semangat untuk memperhatikan materi dan juga aktif belajar. Istirahat pun juga yang terliha

DUA PILIHAN KAMI CALON LULUSAN SDN TAJI 02

Siswa kelas enam sekolah dasar di Indonesia akan segera menghadapai Ujian Nasional.. Setiap sekolah telah mempersiapkan peserta didik masing-masing dengan berbagai metode baik melalui ujian uji coba, tambahan jam pelajaran, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan demi kelulusan para peserta didik mereka. Begitu pula dengan SDN Taji 02 Kecamatan Jabung, mereka akan segera menghadapi Ujian Nasional kemudian lulus dari sekolah mereka menjadi seorang alumni. Seperti siswa pada umumnya, melanjutkan ke SMP adalh salah satu pilihan setelah lulus dari sekolah dasar. Akan tetapi, ada yang berbeda dari para siswa SDN Taji 02 ini. Tidak banyak pilihan sekolah yang mereka punya, hanya ada dua pilihan bagi siswa lulusan SDN Taji 02 yang berkeinginan untuk melanjutkan sekolah; SMP Terbuka atau pondok pesantren. Selain desa kecil yang bertempat di wilayah jauh dari perkotaan, desa Taji dan sekitarnya juga tidak memiliki Sekolah Mengengah Pertama. Pilihan para siswa SDN Taji 01 yang ingin melanjut

Come Join Us

Open Recruitmen Laskar Dewantara Batch #4 Kalian mahasiswa atau mahasiswi Universitas Negeri Malang yang menyukai anak-anak? Peduli dan ingin berkontribusi langsung dalam bidang pendidikan?   Mari bergabung bersama kami di UMengajar! Caranya gampang lho, ikuti seluruh rangkaian Open Recruitment Laskar Dewantara Batch 4 UMengajar  Jangan lupa untuk mencatat tanggal-tanggal pentingnya ya Kak :)  Untuk Informasi Seleksi Administrasi dan Formulir Pendaftaran KLIK DISINI   Update informasi terbaru dari kami di : @UMengajar                                                                                                       UMengajar   @UMengajar                                                                                                       UMengajar @ney7267c                                                                                                          UMengajar  UMengajar@gmail.com ‪#‎ UMengajar‬ "Bangga Mendidik, Mengabdi, da