Bersyukur, kunci sebuah merupakan salah satu kunci kebahagiaan. Karena
tidak semua hal harus dibandingkan dengan yang lebih. Bersyukur dilahirkan di
Indonesia, terlebih di pulau Jawa, di sebuah kota pula. Dimana layanan
pendidikan sudah memadai, Guru pun melimpah. Berbekal dari rasa bersyukur dan
ingin sedikit berbagi, kami berangkat menuju SDN 1 Taji, desa Jabung. Hari
Sabtu, 12 Maret 2016. Hari dimana kami melaksanakan pengabdian ke tiga.
Pengabdian kami kali ini merupakan pengabdian terakhir bagi kami, Pengajar Muda
Batch 3. Kami berangkat pukul 06.15 dan sampai pada pukul 07.59. Setiba
di SD kami disambut oleh Bapak dan Ibu Guru. Setelah mempersiapkan segala
sesuatunya, kegiatan kami mulai dengan senam pagi bersama. Adik-adik cukup
antusias mengikuti gerakan senam yang diperagakan oleh “instruktur dadakan”-
para Pengajar Muda.
Setelah senam pagi bersama, kami melanjutkan dengan berbaris sbelum
masuk kelas. Ketua kelas bertugas menyiapkan barisan teman-temannya kali ini.
Setelah masuk kelas, kami membukanya dengan berdoa, dengan menanyakan pada adik
kami, siapa yang ingin menyiapkan berdoa, Ujud mengangkat tangan dan bergerak
maju hendak menyiapkan teman-temannya untuk berdoa. Setelah berdoa, kami
lanjutkan dengan mengenal satu sama lain. Total siswa kelas 3 SDN Taji 1 hanya
7 orang. Kegiatan selanjutnya adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan 17
Agustus. Ada beberapa anak yang belum hapal lagu 17 Agustus, kami pun
memutuskan untuk menuliskan liriknya dipapan kemudian meminta adik-adik untuk
menulisnya di buku. Ketika mereka menyalin tulisan, kami baru sadar bahwa
beberapa dari mereka belum bisa mengenali dan menyebutkan huruf dengan benar. Kemudian
kami memulai materi pertama, yaitu salam dalam bahasa inggris (greetings).
Mereka tidak kesulitan mengulangi kata salam dalam bahasa inggris, sperti good
morning, good afternoon, good evening dan good night. Tetapi mereka
cukup kesulitan mengingat penulisannya. Secara umum materi satu tersampaikan
dengan baik dan saat penyampaian diselingi dengan beberapa ice breaking.
Materi kedua yang kami sampaikan adalah pembuatan hasta karya berbahan
dasar kertas lipat. Kami mengajarkan mereka membuat kupu-kupu yang
berwarna-warni. Dalam proses pembuatannya mereka cukup kewalahan karena
lipatan-lipatan yang sulit dibentuk. Kemudian kami memberi mereka satu lembar
kertas untuk mereka beri gambar dan tulisan seputar cita-cita mereka. Ada yang
menuliskan guru, polisi, sampai astronot. Setelah kupu-kupu dan lembar
cita-cita selesai dibuat, kami membantu mereka untuk merangkainya dengan benang
dan sedotan. Setelah dirangkai menjadi sebuah gantungan, kami mengijinkan
mereka untuk membawa pulang hasta karya untuk digantungkan di rumah mereka.
Kegiatan hari itu kami tutup dengan doa bersama dan membersihkan kelas bersama.
Meskipun ini adalah rangkaian terakhir dari jadwal pengabdian kami, kami
akan terus berusaha mendukung pendidikan adik-adik kami. Karena bukan hanya mereka
yang mendapat manfaat, kami juga mendapat kepuasan tersendiri, karena sejatinya
manusia wajib saling tolong-menolong. Karena setelah kami berbagi kami ingat
kembali bagaimana seharusnya kami bersyukur telah diberi karunia yang
sedemikian rupa.
Komentar
Posting Komentar