Senyum dan
kebagaian adalah kunci untuk memudahkan berprestasi. Akan tetapi banyak dari
para aktor pendidikan yang kurang menerapkan hal ini dalam bertugas
menyerdaskan bangsa. Banyak yang berpikir bahwa menyedaskan bangsa hanya tugas
semata sementara beberapa aktor pendidikan lain bertugas hanya untuk mencari
materi. Terlepas dari semua itu penulis mengajak pembaca untuk turut andil
dalam mencerdaskan bangsa dari hal sederhana seperti menaati peraturan di
sekitar kita. Analoginya ketika kita taat terhadap peraturan maka akan ada
orang yang meniru ketaatan itu. Itu artinya anda telah menjadi guru dari orang
tersebut serta telah turut andil mencerdaskan bangsa.
Sabtu pagi
kampus UM terasa damai. Mungkin karena tim Dewi Sartika akan melaksanakan
pengabdian yang ketiga. Pengabdian itu terasa menyenangkan karena itu
pengabdian ketiga kalinya. SDN Taji 1
menjadi tempat eksekusi pengapdian kami. SDN dengan pemandangan langsung dengan
indahnya kota malang menjadi salah satu view terbaik didepan sekolah menurut
penulis.
Pagi itu
diawali dengan senam pagi,semangat yang begitu besar tak terbendung oleh
gerakan senam yang begitu bahagia. Dan para siswa bersemangat untuk menjalankan
hari itu. Hari itu penulis mencoba menerap kan pembelajaran berbasis cerita jawa.
Penulis mencoba menceritakan kisah kesatria muda yang merupakan keturunan dari
kerajaan Ngastina. Dia juga keturunan dari Dewa Brahma,sang pengauasa racun dan
api.
Dialah
saang Wisanggeni kesatria hebat meskipun banyak yang meragukan termasuk ayah
dan kakeknya. Disini penulis ingin memberikan inspirasi kepada para siswa bahwa
supaya menjadi orang yang hebat meskipun keluarganya tidak mempercayai bahkan
mendukung seperti Wisanggeni. Banyak sebeltunya karakter positif yang bisa
diambil dari kisah hidup wisanggeni, seperti pantang menyerah seperti ketika wisanggeni
dihadapkan dengan sumur candradimukaa dan harus dilempari panah oleh kakeknya
sendiri tetapi wisanggeni tetap tegah dan sabar menghadapi ujianya sendiri.
Sifat inilah yang coba penulis angkat dalam pegabdian kali ini.
Menjadi
seorang yang hebat tidak perlu pengakuan dari siapapun termasuk dari keluarga.
Menjadi orang yang hebat merupakan kekuatan yang dibangun dari diri manusia
tersebut. Itulah harapan dari penulis untuk para siswa agar bisa meningkatkan
potensi yang ada didalam diri sendiri. Disni penulis juga ingin menyanjung
kepada para siswa yang sangat aktif dalam pembelajaran dan semoga tetap
semangat meraih ilmu.
Hari itu
penulis juga mengajak untuk membuat mainan helikopter. Yang tarbuat dari botol
dan sedoktan bekas.memang terlihat sederhan tapi banyak filosofi yang bisa
diambil dari mainan ini. Penulis hanya ingin memberikan informasi bahwa masih
banyak info teknologi yang ada di dunia ini termasuk helikopter. Dan penulis
mencoba menyampaikan itu lewat pembelajaran tentang mainan helikopter. Dan
penulis berharap supaya para sisiwa penerus kejayaan indonesia ini bisa
memberikan senyum prestasi di kemudian hari.
Dan
akhirnya sebagai penutup penulis megucapkan banyak terimakasih kepada
Umengajar. Yang telah memberikan tempat kepada kami para pencinta inspirasi
untuk membagikan sedikit inspirasi. Tetaplah menjadi tempatnya bagi pencinta
penebar inspirasi dikampus inspirator. Tetaplah berjalan seperti Wisanggeni
meski kakeknya sendiri belum mengakui.
Komentar
Posting Komentar