Pada tanggal 12 maret 2016
merupakan hari dimana kita melaksanakan pengabdian ketiga atau pengabdian yang
terakhir. Di pengabdian terkahir ini kami ditempatkan di SDN Taji 1 Desa Taji
Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Lokasi SDN Taji 1 jaraknya lebih dekat dari
pada SDN Taji 2 waktu pengabdian kedua
kami kemarin.
Sewaktu pengabdian di SDN
Taji 1, waaw…. amazing sekali. Kita benar-benar diuji kesabarannya oleh
adik-adik SDN Taji 1. Mengapa bisa begitu? Iya, karena mulai dari pengkondisian
baris – berbaris saat senam saja harus kucing- kucingan dengan adik-adiknya,
tapi bersyukur sebagian adik- adik yang lain langsung baris sesuai dengan kelas
masing- masing. Kondisi ini sangat jauh berbeda saat kami melaksanakan
pengabdian yang kedua di SDN Taji 2, adik – adik di SDN Taji 2 tanpa disuruh
baris mereka langsung membentuk barisan sendiri- sendiri sesuai kelasnya saat
melihat kakak- kakak pengajar menyiapkan sound system dan lain sebagainya. Perbedaan
lainnya yaitu rata- rata adik- adik di SDN Taji 1 kognitifnya kurang, dibandingkan
dengan SDN Taji 2 sangat berbanding terbalik. Sungguh keadaan ini memunculkan
berbagai pertanyaan bagi kami khususnya saya. Mengapa? Secara, mereka tinggal
satu desa satu kecamatan satu kabupaten pula. Tetapi tidak memungkiri adanya
perbedaan yang signifikan antara SDN Taji 1 dengan SDN Taji 2, karena mereka
meskipun satu desa tapi jarak dari SDN Taji 1 menuju SDN Taji 2 lumayang sangat
jauh, kurang lebih 3 km.
Pada saat di SDN Taji 1,
khususnya di kelas 4 mereka sangat antusias dengan pembelajaran tentang
Transportasi dalam bahasa inggris. Apalagi dengan menggunakan media standard
lembar balik yang menampilkan berbagai macam gambar transportasi darat,
transportasi laut dan transportasi udara. Akan tetapi saat dilaksanakan
permainan dan saat pembuatan hasta karya, adik- adiknya susah sekali
dikendalikan. Mereka berteriak- teriak, gaduh sendiri, dan silih berganti pergi
ke toilet. Keadaan ini disebabkan karena, jikalau ada salah satu adik yang
berteriak spontan adik- adik yang lain juga ikut berteriak. Tidak hanya itu
jika ada salah satu yang meminta ijin ke belakang atau toilet adik adik yang
lainnya juga berebut ijin ke toilet. Tentunya keadaan tersebut memberikan
pelajaran bagi kami selaku pengajar. Apakah ada yang salah dalam mengajar, atau
apakah ada kekurangan dalam mengajar?. Padahal sebelumnya kami sudah
mempersiapkan sedemikian rupa untuk pengabdian terakhir ini, dan berkaca dari
pengalama- pengalaman sebelumnya. Tetapi ekspektasi tidak sesuai realita yang
ada. Kami merasa gagal dalam menyalurkan sedikit ilmu kami. Mungkin ini adalah
salah satu pembelajaran bagi kami khususnya, agar bisa belajar mengerti tentang
kemauan mereka, karakter mereka dan apa yang mereka butuhkan.
Harapannya dari setiap
pengabdian- pengabdian yang sudah kami lakukan bisa memberikan motivasi bagi
kami agar kami selalu bangga mendidik dan menginspirasi anak bangsa. Dan tidak
hanya itu, selain kami mengamalkan ilmu yang sudah kami peroleh kami juga
belajar dari apa yang kita lakukan saat proses pengamalan ilmu tersebut.
Terimakasih Tuhan Yang Maha
Esa, terimakasih Umengajar, Terimakasih adik- adik SDN Taji 1 yang telah
memberikan pengalaman- pengalaman yang sangat berarti yang menjadikan pelajaran
dan ilmu baru bagi kami. Sekian….
Komentar
Posting Komentar