Jiwa
volunteer merupakan panggilan dari hati. Perkenalkan nama saya latiful rohman.
Saya dari fakultas ekonomi jurusan ekonomi pembangunan prodi S1 Pendidikan
Ekonomi di Universitas Negeri Malang.
Saya bergabung dengan keluarga UMengajar Batch 3. Pengalaman yang saya rasakan
di pengabdian jilid 2&3 di Taji sungguh luar biasa tidak akan terlupakan.
Saya ditempatkan dikelas 1&2 bersama teman lainnya yang tergabung di
kelompok “Hasyim Asyari” UMengajar batch 3.
SDN
Taji 02 merupakan sosok penampung berjiwa semangat dalam urusan belajar.
Adik-adik yang sekolah disitu sangatlah bersemangat dalam kegiatan belajar.
Tekat mereka terbuktu dengan cara mereka tidak peduli harus jalan kaki dalam
berangkat mencari ilmu. Saya ketika melihat sosok semangat murit SDN taji 02
yaitu dari kelas 1 dan 2 yang kurasakan begitu senang dan juga tersenyum lebar
untuk ikut bersemangat juga. Ketika belajar semangat untuk memperhatikan materi
dan juga aktif belajar. Istirahat pun juga yang terlihat keceriaan yang
terlihat dengan bermain bersama. Sekolah mereka dari depan, belakang, kanan,
dan kiri dikelilingi perbukitan yang hijau. Pemandangan yang enak untuk
dipandang mata. Pemandangan tersebut yang menyimpan sosok lentera berjiwa
semangat dalam belajar demi mengapai masa depan yang cermelang. Semangat
tersebut terlihat ketika mereka sudah datang kesekolah untuk belajar itu saja
bisa dinamakan semangat dari mereka. Apa lagi ketika mereka belajar baik
didalam kelas maupun diluar kelas pasti aktif. Sekolah di desa ini sangatlah
unik karena dari orang tua tidak begitu memperhatikan pentingnya pendidikan.
Anak mereka terkadang disuruh keladang untuk membantu keladang bersama. Ironis
memang dengan usia yang masih belum sewajarnya untuk bekerja disuruh untuk
membantunya. Persoalan tersebut memang dari sisi ekonomi untuk bertahan hidup.
Ketika terlihat seperti itu saya berfikir baik dan juga berfikir lainnya.
Berfikir baik ketika mengetahui mereka seusia segitu sudah membantu orang
tuanya diladang. Sisi fikir lainnya mereka terpaksa mengikuti orang tuanya
dengan mengabaikan sekolahnya. Namun, disini saya juga terenyuh lagi-lagi
dengan jiwa semangat mereka. Saya yang seperti ini dengan kondisi belajar yang
fasilitasnya memadai terkadang kurang semangat belajar. Mereka yang bersekolah
ditempat terbatas saja semangatnya luar biasa berkobar. Nilai tambah dari
sekolahnya juga sangat baik yaitu pemandangan hijau perbukitan yang tidak saya
dapatkan ditempat saya belajar. Saya melihat seperti itu juga bersyukur telah
diberi tuhan nikmat yang luar biasa tidak bisa dihitung. Sosok-sosok lentera
berjiwa semangan dikehijauanlah yang membuat saya semakin mensyukuri nikmat
ini.
Komentar
Posting Komentar