Langsung ke konten utama

NGADAS, I’M IN LOVE

Jum’at sore, 6 November 2015. Hujan pertama di Kota Malang.

Masih jelas rasanya, satu setengah tahun lalu ketika saya dinyatakan resmi menjadi salah satu mahasiswa program studi pendidikan di salah satu universitas negeri di kota sendiri, seperti kebanyakan pendaftar yang lulus, saya sesenggukan, menangis sejadinya, tetapi bukan terharu biru. Guru, tidak pernah tercantum di deretan jurusan yang ingin saya tuju saat itu, yang saya ingat menjadi guru hanyalah jawaban klise yang sempat saya berikan semasa duduk di Sekolah Dasar kepada pertanyaan mengenai cita-cita dan sejenisnya. Dan program studi yang saya isikan di kolom pilihan kedua ini, sempat saya jalani setengah hati.

Lucu memang, saya yang besar di keluarga pendidik, tidak memiliki minat di bidang ini sebelumnya. Saya tidak pernah bisa menggabungkan gambaran diri saya yang dalam berkomunikasi saja buruk dengan pekerjaan mulia ini. Yang saya tahu, saya akan bahagia bila menjadi mahasiswa sebuah institut di Kota Kembang yang sangat saya inginkan atau menjadi seorang yang bekerja dengan mengenakan jas putih kebanggaan dan stetoskop di tangan seperti impian mainstream kebanyakan siswa SMA di Indonesia.

Satu tahun menempuh pendidikan, motivasi tak kunjung datang. Hingga pada semester ke 3, informasi mengenai kesempatan untuk mengabdi melalui umengajar muncul. Dengan ragu-ragu, saya menerima ajakan teman saya di hari terakhir pendaftaran. Setelah melakukan serangkaian seleksi saya bahkan masih tidak percaya dapat diterima dan melakukan pengabdian pertama bersama teman-teman.

Kekhawatiran terus muncul menjelang pengabdian hingga memasuki kelas. Rasanya ingin menyerah saja dan kembali pada tumpukan tugas kuliah yang mengantri di sudut kamar. Saya yang awam mengenai perencanaan pengajaran hingga pembuatan metode pembelajaran tidak berpikir ini akan berhasil untuk saya. Saya sangat takut.

Tetapi toh kenyataannya tidak demikian. Saya malah sangat menikmati setiap proses yang ada. Saya jatuh cinta pada udara dingin dan derap kaki anak-anak ngadas yang berlarian untuk berbaris dan melakukan upacara bendera. Saya jatuh cinta pada cara mereka berebut membaca nama pada tanda pengenal yang kami pakai. Saya jatuh cinta pada antusiasme mereka terhadap kertas lipat sederhana yang saya tunjukkan di depan kelas.  Saya sangat takjub dengan kesenangan mereka dengan kegiatan menggambar dan menulis. Seperti ada energi aneh yang menjalar ketika mereka dapat memahami apa yang telah diajarkan. Mungkin saya berlebihan, tetapi itulah yang terjadi.

Saya jatuh cinta pada mengajar, dan mungkin saya baru menyadarinya. Saya merutuki ketidakbersyukuran saya terdahulu dan batasan-batasan yang dibuat mengunakan segala macam ketakutan dan kekhawatiran yang ada. Karena ternyata kita tidak perlu menembus batas, tetapi justru menganggap bahwa batasan itu sebenarnya adalah fana.

Dan memang sebenarnya Allah-lah sebaik-baik perencana. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEDIA KREATIVITAS SI AUM

  HALO SOBAT AUM, Si Aum mau ngenalin media pembelajaran yang dibuat oleh Laskar Dewantara Batch IX dalam Pengabdian Akbar 1 Minggu 1 nih, yuk yuk dikepoin MEDIA KREATIVITAS SI AUM SDN 2 NGADAS   Media pembelajaran “Poster Abjad”, “Kertas Bergambar”, dan “Kartu Nama” dibuat oleh Laskar Dewantara Aninda Dita Cahyani dan Khusnul Khowatim untuk membantu siswa kelas 1 SDN 2 Ngadas dalam memahami  tata cara berkenalan yang baik, huruf-huruf dalam nama peserta didik, dan abjad alfabet pada materi pembelajaran Tema 1 Diriku Sub Tema 1 Aku dan Teman Baru.         Media pembelajaran “Papan Ungkapan” dibuat oleh Laskar Dewantara B Nila Trya Khasyanah dan Salsabila Azkia Syaifudin untuk membantu siswa kelas 2 SDN 2 Ngadas   dalam memahami ungkapan pada  pembelajaran Bahasa Indonesia . Media pembelajaran “ Flascard  ciri-ciri makhluk hidup” dibuat oleh Laskar Dewantara Anita Irawati dan Fadilatu Tsaniya untuk membantu siswa kelas 3 SDN 2 Ngadas ...

PERMATA YANG TERABAIKAN

Malam minggu, malam yang biasanya dinantikan oleh kaum muda. Entah apa yang melatarbelakangi hari sabtu malam itu begitu istimewa dikalangan kaum muda. Namun, malam minggu ini tanggal 27 Februari 2016 aku gunakan waktu yang sangat berharga ini untuk menulis coretan ku yang kedua selama aku bergabung menjadi keluarga besar UMengajar, dan aku merasa menjadi orang yang sangat beruntung dapat bergabung menjadi bagian dari UMengajar khususnya keluarga R.A Kartini, disinilah aku dapat mengukir sejuta kenangan, pengalaman yang begitu indah dan berharga. Hari ini tanggal 27 Februari 2016 kelompok tiga dan kelompok empat melaksanakan mengadikan diri di SDN Taji 1. Untuk melaksanakan pengabdian jilid dua ini kami kelompok tiga sudah menyiapkanka segala keperluan semaksimal mungkin. Meskipun persiapan sudah disiapkan semaksimal mungkin, terkadang rencanaa tak sesuai dengan harapan, dan hal itulah yang perlu disadari karena manusia hanya dapat berusaha, dan segala sesuatunya dikembalikan ke...

Lokakarya GEMAPEDIA Tahun 2024: Menggagas Program Kerja yang PEKA

\           G erakan Mahasiswa Peduli Pendidikan (GEMAPEDIA) menggelar LOKAKARYA GEMAPEDIA PERIODE 2024/2025 dengan tema "Menggagas Program Kerja GEMAPEDIA yang PEKA (Produktif, Edukatif, Kreatif, dan Adaptif) dalam Mewujudkan Perubahan dan Peluang untuk Berkembang" pada Senin (12/08/2024). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Asrama Lili Universitas Negeri Malang (UM). Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus GEMAPEDIA periode 2024/2025, Dewan Penimbang dan Penasihat Organisasi (DP2O) serta Dewantara Ahli. Lokakarya ini dilaksanakan sebagai bentuk awal perjalanan bagi  pengurus baru.             Ketua Pelaksana Lokakarya 2024, Nabila Kurnia Putri menyampaikan terima kasih kepada panitia lokakarya. "Terima kasih banyak kepada teman-teman GEMAPEDIA yang telah merancang acara pada pagi hari ini dengan baik dan lancar," ucapnya.        Sementara itu, Pembina GEMAPEDIA, Dr. I Nyoman Ruja, S.U., menyampai...