Waktu menunjukkan pukul 06.30 pagi, udara masih terasa begitu dingin menusuk tulang. Matahari pun masih enggan menyapa, menyinari desa Ngadas yang senantiasa diselimuti kabut tebal. Para relawan pengajar dari UMengajar nampaknya masih belum bersemangat untuk bersiap memberi pelajaran kepada para pengembara ilmu itu. Hingga tiba saatnya kami tersentak seolah malu melihat para siswa yang penuh semangat memasuki halaman SDN 1 Ngadas.
Dengan segera kami bersiap-siap dan segera melakukan briefing sebelum mengajar pada siswa. Sekitar sepuluh relawan pengajar dari UMengajar memasuki halaman SDN Ngadas 1, kami mendapat sambutan yang sangat hangat dari para siswa. Puluhan siswa dengan wajah ceria dan rasa ingin tahu berkerumun di hadapan kami.
Beberapa dari mereka bertanya siap kami dan dari mana asal kami kemudian aku juga membalas kehangatan mereka dengan balik bertanya tentang identitas dan sekolah mereka. Kami para pengajar merasa tersentuh melihat semangat mereka untuk belajar. Kegiatan belajar mengajar baru dimulai pukul 08.00, namun mereka telah berada di sekolah pada pukul 07.00. Para pengajar tidak ingin memupuskan semangat mereka dalam mencari ilmu. Akhirnya kami memutuskan untuk memasukkan para siswa ke kelas. Begitu masuk kelas kami memberikan semangat pagi dengan tepuk-tepuk kemudian dilanjukan unstruksi untuk menggambar sesuka hati.
Setelah para siswa menyelesaikan gambar mereka, mereka kami suruh untuk memberikan deskripsi tentang gambar mereka. Beberapa dari mereka mengacung jari dan ingin maju ke depan kelas untuk bercerita dan menunjukkan hasil gambar mereka. Kami tidak lupa memberikan pelajaran bahasa inggris tentang warna. Agar tidak membosankan, kami mengajarkan warna-warna dengan media lagu. Antusisasme para siswa sangat kentara ketika mereka menyanyikan lagu itu bersama-sama. Setelah selesai bernyanyi, kami meminta para siswa untuk menulis cita-cita mereka pada pesawat kertas uang telah mereka buat. Kebanyakan dari mereka amenuliskan “aku ingin menjadi guru”. Satu pelajaran yang kami ambil dari ini adalah walaupun mereka tinggal di daerah pelosok, mereka memiliki mimpi yang besar. Mimpi mereka tidak hanya terbatas sempit inign mengolah ladang dan menanam sayuran. Mereka juga ingin berbgi ilmu dan mencerdaskan kehidupan para generasi penerus bangsa.
Selesai mengajar siswa SD pada pukul 11.00 kami menyiapkan games untuk diberikan pada kelas delapan. Jam menunjukkan pukul 13.30 gerimis siang hari ini senantiasa mengiringi kami untuk memulai aktifitas belajar. Meski pun hari ini hujan, para siswa tetap terlihat “full of energy” untuk menimba ilmu. Apa yang kami jumpai di kelas delapan SMP dini berbedan dengan yang di kelas 2 SD. Kebanyakan para siswa malu dan enggan jika mereka diminta untuk maju dan tampil di depan kelas. Respon dari para siswa sangat bagus ketika mereka dimintauntuk memberi kesan-kesan mereka terhadap prosess belajr pada hari itu.
Profil Pengajar Muda Angkatan 1:
Nama: Chasanatun Mujrikhah
TTL: Madiun, 28 Mei 1992
Study: S1 Pendidikan Bahasa Inggris (FS) Universitas Negeri Malang
Alamat Asal: Jl. Dandang Gendis RT 11 RW 03 Desa Teguhan, Kec. Jiwan, Kab. Madiu
Motto: Jangan pernah setengah-setengah dalam melakukan sesuatu, lakukan yang terbaik agar hasilnya sempurna
Komentar
Posting Komentar