Langsung ke konten utama

Ngadas, Desa Kecil denganSejuta “Mutiara” di dalamnya

 Mendengar kata Ngadas, hal apa yang ada dibenak kalian? Apakah nama sebuah makanan,minuman, atau mungkin sebuah benda? Jika kita telaah lebih lanjut melalui si canggih google, mungkin kita akan mendapatkan informasi bahwa Ngadas adalah nama sebuah tempat. Ngadas, sebuah desa kecil, terletak di kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Mungkin sebagian besar orang terutama para pendaki gunung Bromo dan Semeru pernah melewati desa ini sebelum mendaki gunung tersebut. Namun sebenarnya, yang perlu digaris bawahi disini adalah Ngadas menyimpan sejuta “mutiara”. Mutiara tersebut tak lain adalah para pemuda di desa tersebut. Hal yang Nampak adalah dari bagaimana semangat mereka untuk bersekolah hingga semangat untuk berjuang melawan keterbatasan yang ada.
           
 Sekilas, mata pencaharian penduduk di daerah Ngadas adalah sebagai seorang petani, peternak, dll. Namun, meliha tkenyataan yang ada, banyak ditemui bahwa minimnya akses pendidikan di desa tersebut membuat kami, tim Merah dari komunitas UM engajar mulai beranjak dari kursi. Berbekal pengalaman menjadi mahasiswa yang notabene telah menempuh pendidikan selama kurang lebih 13 tahun, kami, para generasi muda penerus bangsa mulai berupaya melakukan satu langkah nyata untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Adapun realisasi pengabdian kami terhadap pendidikan di Indonesia adalah melalui kegiatan MENGAJAR.
           
 Tepat tanggal 31 Oktober, tim merahberangkat menuju Desa Ngadas. Berbekal ±10 motor, kami beranjak dari Malang menuju Desa Ngadas. Perjalan ditempuh sekitar 2 jam, melewati medan berbentuk zigzag yang cukup berbahaya untuk dilalui. Sesampainya disana, sekilas yang ada dibenak pikiran adalah DINGIN, SEPI, dan INDAH. Cuaca disana memang dingin, karena berada di daerah pegunungan. Sepi, karena tidak banyak orang yang sedang melakukan aktifitas di malam hari. Indah, melihat jajaran bintang-bintang menghiasi langit malam hari di atas hamparan mahameru yang kian elok. Di malam hari, kami tim sekaligus panitia dari UMengaja rmulai berdiskusi untuk mempersiapkanmateri yang kami ajarkan esok harinya.
           
 Pagi hari, seperti biasa, Ngadas tetap hijau begitu pula udaranya yang segar. Penduduk mulai beranjak pergi kesawah dan ladang. Nah, saatnya tim merah untuk bersiap mengabdi. Tepat pukul 07.30 kami, tim merah mulai memasuki SDN 1 Ngadas. Hal yang kami temui pertama kali adalah kegembiraan yang terpancar dari siswa-siswa di SD tersebut guna mengikuti pelajaran hari itu. Kami menyadari bahwa banyak “mutiara” tersembunyi dibalik jauhnya lingkungan desa ini dari perkotaan, dibalik sulitnya akses kendaraan yang lewat, dan dibalik semangat juang yang tak pernah berhenti dari masing-masingsiswa. Kegiatan belajar pun dimulai, seluruh siswa Nampak antusias.


 Hal yang saya kagumi terutama untuk siswa kelas 6 adalah jiwa kebersamaan yang mereka miliki. Walaupun daridesa, tetapi semangat belajarnya tidak kalah dengan siswa kota. Alhasil, dari  sinilah, kami menyadari bahwa betapa pentingnya arti kata “Lifelong Education, Education for All” bahwa semua yang ada di mukabumi ini, baik dari des amaupun kota berhak mengenyam pendidikan. Pendidikan merupakan hak dasar yang wajib dipenuhi oleh seluruh umat manusia.


 Ketika kita melihat nasib pendidikan yang sebagaimana terjadi di Desa Ngadas, makas udah saatnyalah kita untuk bangkit, melakukan tindakan nyata, merangkul mereka untuk dapat memperoleh pendidikan guna masa depan mereka nanti. Bagaimanapun jauhnya desa Ngadas, tetap banyak menyimpan mutiara-mutiara yang kelak menghiasi dunia dengan sinarnya yang cemerlang laksana pelangi yang turun disaat musim hujan berlalu. 

(JimyCandra G/Tim Merah)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEDIA KREATIVITAS SI AUM

  HALO SOBAT AUM, Si Aum mau ngenalin media pembelajaran yang dibuat oleh Laskar Dewantara Batch IX dalam Pengabdian Akbar 1 Minggu 1 nih, yuk yuk dikepoin MEDIA KREATIVITAS SI AUM SDN 2 NGADAS   Media pembelajaran “Poster Abjad”, “Kertas Bergambar”, dan “Kartu Nama” dibuat oleh Laskar Dewantara Aninda Dita Cahyani dan Khusnul Khowatim untuk membantu siswa kelas 1 SDN 2 Ngadas dalam memahami  tata cara berkenalan yang baik, huruf-huruf dalam nama peserta didik, dan abjad alfabet pada materi pembelajaran Tema 1 Diriku Sub Tema 1 Aku dan Teman Baru.         Media pembelajaran “Papan Ungkapan” dibuat oleh Laskar Dewantara B Nila Trya Khasyanah dan Salsabila Azkia Syaifudin untuk membantu siswa kelas 2 SDN 2 Ngadas   dalam memahami ungkapan pada  pembelajaran Bahasa Indonesia . Media pembelajaran “ Flascard  ciri-ciri makhluk hidup” dibuat oleh Laskar Dewantara Anita Irawati dan Fadilatu Tsaniya untuk membantu siswa kelas 3 SDN 2 Ngadas   dalam  memahami bacaan ciri-ciri makhluk hidup pada

Pengumuman Lolos Seleksi Administrasi Open Recruitment Laskar Dewantara Batch XI Gemapedia 2023/2024

Lokakarya 2022: Bersinergi Wujudkan Program Kerja GEMAPEDIA yang Optimal

Dalam rangka pergantian pengurus periode 2022/2023, Gerakan Mahasiswa Peduli Pendidikan (GEMAPEDIA) mengadakan kegiatan Lokakarya pada Sabtu, 23 Juli 2022. Lokakarya tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya dilaksanakan secara daring, tahun ini Lokakarya dilakukan secara luring di Sekretariat Ormawa Universitas Negeri Malang (UM). Dihadiri oleh tamu undangan yang merupakan keluarga besar GEMAPEDIA sendiri, yakni Dewan Penimbang dan Penasehat Organisasi (DP2O), Dewantara Muda, Dewantara Ahli, serta Dewantara 2022/2023. Kegiatan berlangsung mulai pukul 07.30 hingga pukul 16.30. Lokakarya pada tahun ini mengusung tema “Optimalisasi Program Kerja yang Inovatif dan Transformatif Wujudkan GEMAPEDIA Progresif”. Latar belakang tema ini diusung memiliki tujuan untuk mengoptimalkan serta memberikan inovasi program kerja GEMAPEDIA. Lokakarya dibuka dengan pembukaan oleh MC dan dilanjutkan dengan serah terima jabatan (sertijab) dari Ketua Umum periode 2021/2022 kepada Ketua