SEKOLAHKU DI ATAS AWAN
“Bermimpilah setinggi langit, kalaupun jatuh masih ada awan yang menangkapmu”
Kalimat yang selalu terngiang ditelinga
ketika aku mulai goyah untuk melakukan sesuatu. Memang sih hanya terdiri dari
beberapa kata tapi sungguh banyak arti terkandung di dalamnya. Kalimat itu
terucap dari seorang guru yang tak sengaja mendengar salah satu muridnya takut
untuk berkata AKU INGIN MENJADIII ??? APA
??? mungkin setelah mendengar kalimat itu sang murid bisa mengganti kata “APA”
menjadi sebuah impian yang akan ia kejar terus sampai berhasil ia
dapatkan.
Tak terasa setelah sekian lama ternyata
aku juga pernah berada pada masa itu sebelumnya. Aku takut untuk berucap impian
yang ingin aku capai nantinya, bukan takut karena dimarahi guru jika salah tapi
rasa takut ketika aku tidak bisa mencapai impian itu. Tak gentar aku terus
melawan dan terus melawan rasa takut itu hingga saat ini, saat dimana tidak
semua orang bisa merasakan berada di titik ini. Meskipun bukan titik dimana aku
bisa melihat dan mendapatkan segalanya yang aku inginkan. Oke lanjuuuut !!!
MaBa gelar itulah yang aku dan
teman-teman dapat ketika pertama memasuki gerbang besar yang pada saat itu tak
tahu dimana ujungnya. Yaa MaBa !!! Mahasiswa Baru yang belum tahu tentang asam
manisnya dunia perkuliahan. Aku yang masih menikmati masa-masa kejayaan
bergelut dengan buku-buku dan materi kuliah baru, teman-teman baru dan semua
yang serba baru. Semester pertama lewaaaaat !!!
lanjoooot ke semester dua. Pada saat di semester inilah timbul
pergejolakan hati ketika aku hanya menjadi mahasiswa “KUPU-KUPU” yaaa KUPU-KUPU
(Kuliah Pulang – Kuliah Pulang) pasti kalian nanti juga akan merasakannya wahai
MaBa. Iri rasanya melihat teman-teman yang lain sibuk dengan aktivitas kampus
seperti HMJ, BEM, UKM dan lain-lain. Tapi tak ada tarikan magnet yang mampu
menarikku untuk nyemplung disalah satu kegiatan kampus yang aku sebutkan tadi.
Iseng-iseng saat aku buka facebook keluar diberanda Open Recruitment Volunteer Batch 2
UMengajar. Sebelumnya aku pernah mendengar tentang UMengajar tapi tidak begitu
tahu kegiatannya seperti apa. Tak menunggu begitu lama aku langsung mencari
tahu tentang UMengajar. Sebelum pendaftaran ditutup tak ragu aku langsung
mengirim formulir pendaftaranku. Setelah menunggu beberapa hari dan melewati
beberapa tahapan tes tentunya, bersyukur Alhamdulillah akhirnya aku lolos.
Pengalaman pertama pengabdian yang tidak
akan pernah terlupakan ketika aku merasakan sendiri bagaimana suka dukanya
menjadi guru untuk anak kelas 1 dan 2. Tetapi pada pengabdian jilid 2 ketika
aku ditempatkan di SDN Randugading dan mengajar kelas 1 bersama salah satu
rekanku, disinilah aku merasa bahwa aku lebih dan lebih malah jika bisa
dikatakan aku beruntung dapat bersekolah ditempat yang layak. Pertama kali aku
masuk ke kelas langsung terucap di hati “Kok cilik-cilik bangeeets”. Ternyata telusur
punya telusur di daerah ini belum ada sekolah TK jadi orang tua menitipkan
anaknya di sekolah SD karena orang tua mereka pergi bekerja di sawah. Malah
saat itu ada salah satu siswa yang membawa adiknya sekolah karena tidak ada
yang menjaga di rumah. Setelah itu aku mengajari mereka untuk membuat gelang
dari benang eehh kayaknya bukan benang tapi lupaa namanya. Ku jelaskan
tahap-tahap pembuatannya mulai dari awal lalu masing-masing mereka mencoba
membuatnya.
Tak berapa lama sudah ada salah satu
murid yang dapat membuat gelang dengan bagus. Tiba-tiba dari belakang ada siswa
yang menarik bajuku dan meminta aku untuk mengajarinya membuat gelang. Ku ajak
anak itu duduk di lantai yang sebelumnya sudah di beri tikar “blaaaa blaaaa
blaaaa ku jelaskan mulai dari awal sampai akhir” and you know what ??? ternyata dia tidak begitu bisa bahasa
Indonesia oohhhh my god gue salah
bahasa. Maklum memang anak-anak disana tidak begitu mengerti bahasa Indonesia
ataupun bahasa jawa karena disana bahasa yang digunakan adalah Madura.
Berhubung aku tidak bisa bahasa madura jadi aku meminta bantuan pada anak yang
sudah bisa membuat gelang tadi untuk mengajari si kecil disampingku ini.
Setelah itu I have a new goal ? What ? gue
harus bisa bahasa Madura.hehehehe
Sungguh banyaaaak banget hal-hal baru
yang aku dapatkan ketika volunteer disini
mulai dari pengalaman menjadi guru yang sebenarnya itu seperti apa, mendaki gunung
lewat di lembah#NinjaHatori mempertaruhkan nyawa demi bertemu adik-adik di
tempat pengabdian, bertemu keluarga baru dan masih banyak lainnya. Memang
ketika memilih sesuatu dengan hati melakukannya pun tak akan setengah-setengah.
Kayaknya ini sudah cukup deh so ini
ceritaku mana ceritamu ??
-Gery Dwi Putranti-
car daftar buat ikut um mengajar ini bagaimaa
BalasHapus