Pada
hari Sabtu, 14 Oktober 2017, kelompok Semeru melakukan “Pengabdian Akbar I”
yang bertempat di SDN Taji 02 yang terletak di Kec. Jabung Kab. Malang. Pada
pengabdian pertama kelompok Semeru yang beranggotakan 12 orang dibentuk menjadi
6 tim yang akan mengajar di masing-masing kelas. Setiap kelas akan diajar dua
orang volunteer Laskar Dewantara. Sebelum memulai proses pembelajaran,
terlebih dahulu volunteer menemui pihak sekolah dan kami disambut dengan
ramah oleh pihak sekolah maupun para siswa SDN Taji 02 yang sudah menunggu volunteer.
Kemudian dilanjutkan dengan senam pagi yang biasa dilakukan oleh siswa SDN Taji
02, volunteer membaur dengan semua siswa dan mereka sangat senang
melihat volunteer ikut senam dengan mereka. Setelah senam pagi
dilanjutkan dengan apel yang diikuti pihak sekolah, siswa SDN Taji 02 dan
Laskar Dewantara.
Proses
belajar mengajar di SDN Taji 02 terdiri dari 6 kelas, dimana satu kelas
ditempati oleh dua kelas yaitu kelas 1&2, kelas 3&4 dan kelas 5&6.
Pada pengambadian pertama ini mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 akan belajar
bahasa Inggris yang tentunya sudah diseseuaikan dengan kemampuan para siswa
serta membuat hasta karya. Pada jam pertama siswa akan belajar bahasa dengan volunteer
dan dilanjutkan dengan membuat hasta karya setelah jam istirahat. Saat jam
istirahat para volunteer membaur dengan para siswa main berbincang-bincang
dengan kepala sekolah.
Kelas
1 SDN Taji 02 terdiri dari 7 siswa, yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 3
siswa perempuan. Untuk ruang kelasnya kelas 1 dan kelas 2 berada dalam satu
ruangan. Materi yang volunteer sampaikan kepada para siswa yaitu tentang
alfabet dalam bahasa Inggris dan materi ini juga disampaikan di kelas 2.
Sebelum memulai pelajaran kami mengajak para siswa untuk berdoa kemudian
dilanjutkan menyanyikan lagu wajib nasional. Setelah itu, volunteer
menuliskan alfabet dipapan tulis dan volunteer mengajak para siswa untuk
membaca alfabet yang sudah dituliskan. Banyak siswa kelas 1 yang masih belum
bisa menbaca huruf dalam bahasa Inggris, untuk para volunteer
mengajarkan cara membaca dengan menuntun mereka bagaimana cara membacanya. Untuk
memudahkan siswa dalam membaca volunteer membuat stik huruf. Para siswa
sangat antusias dan menyukai media yang dibawa oleh volunteer. Setelah
jam istirahat volunteer mengajak siswa membuat celengan lipat dari
kardus bekas yang sudah dilapisi kertas putih. Para volunteer membimbing
siswa untuk mewarnai celengan lipat mereka dengan krayon uang sudah disediakan.
Mereka sangat senang dan antusias dalam mewarnai serta menuliskan nama mereka
pada celengan yang sudah mereka warnai. Setelah selesai mewarnai mereka
memberikan celengan lipat mereka pada volunteer untuk direkatkkan dengan
lem. Setelah direkatkan beberapa siswa ada yang memasukkan sebagian uang saku
mereka ke dalam celengan. Proses pembelajaran dikelas 1 pada awalnya berjalan
kurang kondusif, karena mereka ramai sendiri akan tetapi banyak yang sudah sesuai
dengna RPP dan mungkin volunteer kurang memberikan ice breaking.
Pada
kelas dua SDN Taji 2 terdapat enam siswa, diantaranya dua laki-laki dan empat
perempuan. Kelas dua ini adalah kelas yang seruangan dengan kelas satu. Pada
pertemuan pertama ini kami disuguhkan dengan kondisi kelas yang cukup ramai dan
lumayan susah untuk dikondisikan tingkahlakunya. Para siswa begitu aktif di
dalam kelas, seperti teriak-teriak, berdiri di atas kursi, berlarian, dan ada
juga yang sampai keluar dari kelas. Hal tersebut menjadi tanggung jawab volunteer
dalam mengendalikan mereka. Meskipun kondisi siswanya seperti itu, mereka cukup
antusias dalam mengikuti pelajaran yang diajarkan volunteer. Mereka
begitu antusias, terutama pada saat mengerjakan hasta karya. Untuk penyampaian
materinya cukup tercapai dan cukup sesuai dengan RPP, serta beberapa siswa
sudah cukup paham pada materi yang disampaikan. Dan yang menjadi revisi yaitu
mengenai cara mengatasi tingkahlaku siswa yang dapat dikatakan super aktif
khususnya siswa laki-laki, dan perlu ditambah lagi untuk memberikan ice
breaking dalam mengatasi kebosanan para siswa dalam pelajaran serta dalam
mengalihkan perhatian mereka dan mengatasi polah tingkah mereka.
Di
kelas tiga yang berjumlah 4 anak terdiri dari 3 putri dan 1 putra, para siswa
belajar tentang salam sapaan dan salam perpisahan dalam bahasa Inggris. Pada
awal pembelajaran siswa mendengarkan volunteer yang menjelaskan
bagaimana pentingnya bahasa Inggris di kehidupan saat ini. Dalam situasi tersebut
siswa diajak mengenal lebih dalam bahasa Inggris sehingga termotivasi untuk
belajar lebih baik. Setelah itu, volunteer a mengajak siswa untuk
menyebutkan salam sapaan dan perpisahan dalam bahasa Inggris. Sedangkan volunteer
b menulis materi dipapan baik dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Secara bergantian volunteer dan siswa mengucapkan salam-salam tersebut
hingga pengucapannya benar. Selanjutkan, siswa diajak bernyanyi bersama tentang
materi tersebut, sehingga siswa dapat lebih mudah mengingatnya. Ketika siswa sudah
memahami materi, volunteer membuat sebuah permainan dengan media wayang
kardus yang mengilustrasikan materi, satu persatu siswa maju kedepan sebagai
pihak yang memberikan pertanyaan dengan media tersebut, sedangkan lainnya
sebagai penjawab. Pada sesi kedua siswa belajar bersama untuk membuat hasta
karya berupa kotak penyimpanan, dimana barang tersebut bisa menjadi penyimpan
pensil, kelereng, uang, penjepit rambut, dll. Dalam proses pembuatan siswa
tidak bersentuhan langsung dengan gunting dan lem yang dapat membahayakan
mereka. Siswa berperan untuk melipat lalu merekatkan pola dengan rapi dan
telaten. Tahap menghias, siswa diberikan kertas kado bermotif batik, dengan
tujuan siswa dapat lebih mengenal batik sebagai motif khas Indonesia. Setelah
merekatkan dengan rapi sesuai pola, siswa memberi nama pada masing-masing hasta
karya mereka.
Pengabdian
akbar pertama di SDN Taji 2 memberi kesan pada pengalaman kami terutama pada
pengalaman mengajar di kelas 4 SD. Pengajaran pada minggu pertama merupakan
tahap pengenalan bagi kami untuk memahami karakteristik adik-adik kelas 4 SD
maupun pengkondisian pembelajaran di dalam kelas. Pada minggu ini kami
mengajarkan nama-nama benda di sekitar kelas dalam bahasa Inggris. Antusias
mereka dalam belajar cenderung meningkat ketika kegiatan pembelajaran disertai
dengan media berupa menempel gambar benda-benda di sekitar kelas tersebut.
Penyampaian materi pun berjalan dengan menyenangkan dan siswa kelas 4 SD
berhasil menangkap apa yang volunteer ajarkan. Setelah materi pembelajaran
berakhir, kegiatan berlanjut pada pembuatan hasta karya berupa “gantungan
pandai”. Volunteer mengajak siswa tersebut untuk mewarnai setiap huruf
dengan slogan “RAJIN PANGKAL PANDAI” yang kemudian ditempel pada alas kardus
yang telah didesain untuk dijadikan sebuah gantungan dengan tali bunga-bunga.
Terihat jelas wajah gembira ketika hasil hasta karya berhasil terselesaikan
dengan warna yang mereka kreasikan serta digantungkan pada dinding kelas
sebagai hiasan dan kenang-kenangan karya dari tangan mereka sendiri.
Pengabdian
pertama Laskar Dewantara dilaksanakan di SDN Taji 02 Kec. Jabung Kab. Malang. Volunteer melaksankan tugas untuk
mengajar dan memberikan ilmu terhadap mereka tentang bahasa Inggris dalam
mengenal nama-nama benda elektronik. Volunteer mendapat kepercayaan dari
UMengajar untuk mengajar di kelas 5. Di kelas itu terdiri dari 3 anak perempuan
dan 5 anak lak-laki. Sebelum volunteer memberikan nama bahasa Inggris, volunteer
mencoba melatih mereka untuk mengingat benda apa saja yang termasuk benda
elektronik. Lalu ketika mereka sudah mengetahui, volunteer melatih
mereka untuk mengenal apa nama bahasa Inggris benda-benda tersebut (belum tahap
tulisan hanya speaking). Setelah tahap speaking
dirasa cukup, volunteer melatih mereka ditahap selanjutnya yaitu
menuliskan nama benda elektronik dalam bahasa Inggris dan alhasil mereka mampu
melakukan dengan baik. Setelah melewati jam istirahat volunteer
memberikan hasta karya berupa perahu yang nantinya akan mereka hias nampak
kegiatan berlangsung mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan hasta
karya yang volunteer persembahkan pada saat pengabdian pertama.
Volunteer mendapat amanat untuk mengajar siswa kelas enam SDN Taji
02. Volunteer mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris dengan materi
fasilitas publik. Kami menggunakan strategi pembelajaran bahasa Inggris dengan
menggunakan metode ceramah dan lagu. Hal ini bertujuan untuk mengajak mereka
lebih mengenal bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan. Puji syukur ke hadirat
Tuhan karena para siswa yang volunteer ajar sangat antusias dalam
kegiatan pembelajaran yang kami lakukan. Pada saat pembelajaran berlangsung, volunteer
sangat senang karena para siswa antusias dengan materi yang volunteer
sampaikan. Pada awalnya tidak semua siswa turut andil dalam kegaitan
pembelajaran, namun setelah dilakukan beberapa pendekatan akhirnya seluruh
siswa kelas enam turut aktif di dalam kelas. Kegiatan pembelajaran yang
diwarnai oleh tawa para siswa membuat volunteer yang berperan sebagai
pengajar mereka juga ikut bahagia. Hal ini dikarenakan respon yang mereka
berikan menandakan bahwa kegiatan belajar mengajar yang kami lakukan tidaklah
membosankan. Volunteer berpikir bahwa tawa serta pemahaman mereka akan
materi ‘Public Facilities’ merupakan
‘buah’ dari pengorbanan waktu yang volunteer berikan untuk merancang
rencana pembelajaran dan media pembelajaran bagi mereka.
Anggota kelompok
Semeru: (1) Lilis Widyaningsih, (2) M. Choirul Rozikin, (3) Mauvi Shandy O.P, (4)
Reny Dwi Yunita, (5) Bella Dina F., (6) Johan Christanto, (7) Lita Aprillia,
(8) Mahamanal Naufara, (9) M. Taufik Affandi, (10) Aditya Kristiawan, (11) Rakhmaiga
Kapitanhitu, (12) Azizatum Mu’afah.
Komentar
Posting Komentar