Mengabdi adalah bukan tentang apa yang
kita beri melainkan juga tentang apa yang kita dapat. Lahir di sebuah keluarga
yang tinggal di pegunungan adalah sebuah takdir Tuhan, namun hidup apa yang
akan kita jalani nantinya adalah sebuah pilihan. Alami, sejuk dan tak
tergambarkan lagi dengan kata-kata adalah salah satu daerah di Bromo Tengger
Semeru. Tepatnya di desa Ngadas SDN Ngadas 2. Surga tersembunyi di balik senyum
tulus mutiara harapan bangsa. Udara dingin dan medan yang sulit tak menyurutkan
langkah kami “Panderman” untuk menebar semangat. Terlebih melihat semangat
mereka yang sangat antusias menyambut kami di kali pertama kami
menginjakkan kaki di Sekolah ini. Antusiasme anak-anak SDN 2 Ngadas juga sangat
nampak, meskipun mereka hanya berjumlah 38 anak.
Pada
tulisan ini, kami akan berbagi pengalaman mengenai kegiatan yang kami lakukan
di SDN Ngadas 2 dan berbagi sedikit cerita mengenai pembelajaran di tiap-tiap
kelasnya.
Kelas 1
Dimulai dari kelas I dengan kelas yang
terpisah dari kelas lain. Kelas yang sekaligus juga menjadi kantin di SDN
Ngadas 2. Dengan murid yang hanya berjumlah tujuh siswa namun dengan semangat
berkali-kali lipat tak menyurutkan langkah mereka untuk belajar dan menimba
ilmu. Tujuh siswa dengan karakter yang berbeda selalu membuat kami belajar dan
terus belajar. Belajar tentang bagaimana membuat mereka nyaman dan antusias
belajar bersama adalah sebuah PR terbesar. Siswa dengan usia yang masih gemar
bermain selalu membuat kami terus belajar memberi pengajaran terbaik dengan
cara bermain. Karena semua bukan masalah tentang bermain atau belajar tetapi
semua tergantung bagaimana permainan yang dikonsep dengan belajar.
Kelas 2
Serupa dengan kelas satu, jumlah siswa
yang ada di kelas dua SDN Ngadas II juga berjumlah tujuh anak. Jika ruangan
kelas satu gabung dengan kantin, lain lagi dengan ruangan kelas dua yang gabung
dengan kelas tiga dan hanya disekat oleh tembok triplek. Kelas sering kali riuh
dengan kondisi kelas yang ada di satu ruangan. Tak jarang, para Laskar
Dewantara (LD) harus mengeraskan suaranya suapaya didengar oleh para siswa.
Belum lagi karakter tiap-tiap siswa yang berbeda kadang membuat LD harus
berpikir cepat untuk menangani para siswa. Karakter siswa yang cepat bosan,
jahil dengan teman merupakan tantangan tersendiri bagi LD. Namun, dibalik sifat
tersebut, selalu ada semangat tinggi di diri mereka. Terbukti dengan aktifnya
mereka di kelas saat diminta untuk menebak jawaban dari materi yang telah diberikan
maupun maju ke depan untuk melakukan games
fun learning secara bergantian.
Kelas 3
Di kelas tiga, pengabdian berjalan
sangatlah lancar. Adapun kelas tiga beranggotakan 6 anak, yaitu Prischa,
Jannah, Rifki, Rafi, Rizal, dan Rengga. Pada pertemuan terakhir, kami
memberikan materi mengenai alat-alat transportasi. Tanpa diragukan lagi,
kemampuan mereka dalam mengingat dan menghapal materi yang sudah kami ajarkan
sangatlah baik, hal itu dibuktikan dengan adanya evaluasi yang kami berikan
kepada mereka dalam bentuk soal. Soal tersebut terdiri dari 20 pertanyaan mengenai materi pengabdian
minggu pertama hingga minggu terakhir. Hasilnya sangatlah memuaskan, bahkan ada
2 orang anak, yaitu Jannah dan Prischa yang mendapatkan nilai sempurna, selebihnya
mendapatkan nilai diatas 6. Ada salah seorang siswa yang hanya mendapat nilai
6, namun hal itu tidak berarti dia kurang pintar, dia unggul dibanding
teman-temanya pada hal keterampilan, baik dalam menggambar dan mengerjakan
hasta karya. Untuk ketertiban di minggu terakhir anak anak sangatlah baik,
serta antusisame dalam menerima pembelajaran sangatlah meningkat.
Kelas 4
Di kelas 4, pada
pertemuan pertama, mereka masih malu dengan kami, mungkin karena mereka belum
beradaptasi, akan tetapi pertemuan selanjutnya mereka akrab dengan kami, bahkan
kami mulai paham dengan karakter setiap anak. Media pembelajaran kami banyak
disukai oleh anak-anak, bahkan banyak dari mereka yang meminta agar media
pembelajaran diberikan pada mereka. Lucunya, mereka baru pertama kali mengetahui
“double tape” di jaman seperti ini, ketika banyak barang-barang modern
menyerang dunia anak-anak, mereka masih polos dan lugu bermain permainan tradisional.
Pengabdian ketiga kami isi dengan permainan tradisional, mereka sangat bahagia meskipun
sang surya tepat berada diatas kita saat itu, yakni sekitar pukul 11.00 WIB.
Pengabdian keempat diisi dengan perlombaan game tradisional, game berjalan
dengan seru dan menyenangkan meskipun banyak yang jatuh dan ada seorang anak
yang terluka karena jatuh. Perlombaan game berakhir hingga tiba saatnya pada
pembagian hadiah dan penutupan. Banyak hal yang kami dapat dari Sekolah ini, mereka
banyak memberikan cerita dan pelajaran bagi kami.
Kelas 5
Kelas ini mempunyai
murid yang berjumlah 7 orang yang terdiri dari 4 orang murid putri dan 3 orang
murid putra. Ketujuh murid itu bernama Atul, Bella, Amin, Diana, Risha, Shinta
dan Jaka. Kami merasa senang karena banyak pengalaman yang dapat kami petik
dari adanya kegiatan mengajar di kelas V ini mulai bagaimana kami memahami
karakteristik dari masing-masing peserta didik khususnya di kelas V, dan juga
bagaimana kami harus mampu mengkondisikan mereka supaya dapat mengikuti
pengetahuan yang kami sampaikan. Kami merasa bangga dengan mereka karena
meskipun jauh dari sarana prasarana yang terbatas tetapi semangatnya luar
biasa. Seusai pulang sekolah mereka selalu membantu orang tuanya di ladang untuk
bercocok tanam sayur-sayuran. Ini menjadi nilai berharga buat kami untuk
menjadi lebih baik lagi dengan berkaca pada mereka.
Kelas 6
Kelas
6 di SDN Ngadas 2 terdiri dari 7 anak. Kondisi kelas 6 pada minggu ke 4 lebih
kondusif dibandingkan minggu-minggu sebelumnya, dimana siswa lebih fokus karena
kami lebih mampu menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi kelas tersebut.
7 siswa di kelas 6 memiliki peran masing-masing di kelas. Yang pertama Elfi,
ketua kelas dari kelas 6. Dia adalah eorang anak yang aktif, cerdas dan
berusaha selalu untuk bisa. Kedua adalah Anisa. Dia adalah seorang anak yang
cerdas dan juga selalu akftif selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Ketiga
Irma, seorang anak yang kalem. Irma juga mudah melalukan hal yang diminta dan
juga sportif dalam menerima konsekuensi. Keempat Dian, Dian sedikit pendiam
tetapi dia aktif dalam belajar dan juga baik. Kelima Tio, seorang anak yang
sangat antusias dan aktif di dalam kelas. Sangking antusiasnya, Tio sering
kurang fokus ketika belajar di kelas, tetapi dia mendengarkan apa yang
dijelaskan oleh LD. Keenam adalah Andika. Andika adalah seorang anak yang
sangat cerdas dan juga memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Ketujuh adalah Ardi.
Ardi adalah seorang anak yang spesial, kami harus menggunakan metode yang
sedikit berbeda ketika menyampaikan materi kepada Ardi, namun dia tetap mau
mengikuti pelajaran dengan sepenuh hati.
Itulah cerita kami,
Kelompok Panderman, dalam melaksanakan pengabdian akbar 1. Banyak hal yang kami
dapat dari kegiatan mengabdi di SDN Ngadas 2 ini, siswa disana banyak
memberikan cerita dan pelajaran bagi kami, semoga cita-cita mulia kalian
tercapai adik-adikku, tetaplah menjadi mutiara yang tersembunyi di kaki Semeru.
Komentar
Posting Komentar