UMengajar Goes To Lapas
"Menyuarakan
bahwa semua orang berhak memiliki kesempatan yang sama".
Sabtu, 31 Maret 2018 menjadi hari terakhir pengabdian
anggota UMengajar dalam acara UMengajar Goes to Lapas. Acara termasuk dalam
rangkaian proker pengabdian yang diselenggarakan oleh Divisi Pengabdian.
Pelaksanaan pengabdian Goes to Lapas berlangsung mulai
tanggal 1 Maret 2018. Pengabdian yang berlangsung selama satu bulan ini diikuti
oleh Laskar Dewantara Batch V, Dewantara, dan beberapa anggota Dewantara Muda. Pengabdian
ini memberi kesan yang berbeda kepada para pengajar, terutama Laskar Dewantara
Batch V. Pengabdian di lapas yang melibatkan pengajar dengan para narapidana
sama sekali berbeda dengan pengabdian di sekolah yang melibatkan pengajar
dengan anak-anak.
Peserta didik UMengajar Goes to Lapas terdiri dari
narapidana yang akan menmpuh ujian kesetaraan paket A, paket B, dan paket C. Mata
pelajaran yang diajarkan tentunya berbeda tiap jenjangnya. Untuk paket A
terdiri atas mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Untuk paket
B terdiri atas Bahasa Indonesia, IPA, Bahasa Inggris, dan Matematika. Adapun
mata pelajaran yang dipelajari di paket C adalah Bahasa Indonesia, Matematika,
Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi. Tempat pengabdian dilakukan adalah sebuah
kelas yang terbagi menjadi tiga ruangan yang disekat dengan kayu triplek.
Acara penutupan pengabdian kemarin (31/3) dihadiri oleh
perwakilan Laskar Dewantara, Dewantara, pimpinan Lapas, dan narapidana yang
menjadi peserta didik. Pimpinan Lapas diwakili oleh Bapak Joko Waluyo, S. Psi.,
M.Psi selaku kepala bidang pembinaan Lapas Klas 1 Lowokwaru. Dalam sambutannya,
Bapak Joko berpesan kepada UMengajar agar pengabdian seperti ini tidak
berlangsung sekali ini saja, namun juga untuk seterusnya. “Pengabdian seperti
ini sangat bermanfaat bagi kami, sangat jarang ada komunitas mahasiswa yang
masih peduli dengan pendidikan narapidana seperti di sini”, ujar beliau.
Pengabdian Goes to Lapas memberikan kesan untuk semua
pengajar agar menghargai setiap orang, walaupun orang tersebut pernah berbuat
kesalahan di masa lalunya. Karena seburuk apapun masa lalu, masa depan masih
sangatlah suci.
Ikuti kabar terbaru kami di media sosial
berikut.
Website: www.umengajar.org
Twitter: @UMengajar
Instagram: UMengajar
Facebook: UMengajar
Twitter: @UMengajar
Instagram: UMengajar
Facebook: UMengajar
Komentar
Posting Komentar