Langsung ke konten utama

MENJEMPUT MENTARI DAN KISAH DIBALIKNYA Oleh: Kelompok Indraprasta SDN TAJI 1



Indraprasta itulah kami, sekelompok mahasiswa yang awalnya tak saling kenal kini saling peduli. Kami berbeda, beda jurusan, daerah dan bahasa. Tapi kami sama-sama mahasiswa universitas negeri  malang yang memiliki keinginan untuk membuat anak bangsa lebih berkualitas dengan pengabdian, pengabdian menjadi seorang guru, mengajar anak anak di desa, menurut kami bangsa indonesia masih perlu beberapa pembenahan untuk warganya, oleh sebab itu, kami mengabdi untuk bangsa agar adik adik yang jauh dengan kota juga merasakan pendidikan yang sama. Dan kami disatukan dalam suatu keluaraga yaitu GEMAPEDIA.
Dalam pengabdian kali ini disebut sebagai Pengabdian Akbar 1 atau pengabdian pertama yang dilaksanakan selama selama 4 kali pertemuan setiap hari Sabtu. LD VI harus mempuh tahap ini untuk dapat lanjut ke Pengabdian Akbar 2. Pada Pengabdian Akbar 1 ini kami betugas membantu proses belajar siswa-siswi dari SDN Taji 1 yang beralamat di Dusun Krajan, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
“ah, sabtu”
Ya, sabtu kami berbeda dengan sabtu yang kalian punya dimana kalian dapat merasakan teh hangat, aroma dapur dan bercengkrama dengan bapak, ibu.
 “Apa yang kalian lakukan disana?”
Berkali-kali suara itu sering terbisik ditelinga kami. Dan dengan bangga kami menjawab bisikan itu “pengorbanan”. Banyak hal yang kami korbankan disini waktu, tenaga, dan kasur. Tapi semua itu terbalasakan dengan senyum yang terlukis diwajah lugu mereka.
Setiap sabtu di bulan oktober, kami berkesempatan untuk mengabdi di taji 1 desa taji kab malang, kesempatan yang sangat kami tunggu tunggu. Sabtu 6 Oktoberdipagi buta itu kami mulai menjalankan aktivitas, yaitu pengabdian pertama kami. Semangat kami sangat membara untuk bertemu dengan adik adik, tak sabar ingin memberi ilmu yang kami dapatkan untuk mereka. Di perjalanan yang menempuh kurang lebih 1 setengah jam dengan kondisi jalan bagaikan ombak dilautan yang dengan gagah kami lalui tak membuat semangat kami luntur. Saat tiba di depan pagar SDN 1 TAJI , kami melihat betapa bahagianya mereka atas kedatangan kami, semua adik adik mendatangi kami berbaris dan mencium tangan tangan kami, kami semua menyambut dengan sangat senang dan senyum yang bahagia.
“siapa mereka?”
“baby! Yang kami selimuti dengan kasih sayang dan slalu mendapatkan cinta dari kami”
Mereka tak seperti baby lainnya yang selalu terlihat baik. Mereka tidak, wajah lugu mereka terkadang terlihat usang dengan kuku hitam yang menghiasi dijari-jari mereka bahkan bekas luka-luka yang melukis dibadan mereka.
kriiing.... kriing...
Bel itu memanggil kami untuk segera masuk kelas dan bertatap muka dengan mereka.
“selamat pagi”
Saat di dalam kelas, kami mengetahui mereka sama-sama polos tetapi memiliki karakter yang berbeda-beda, ada yang memperhatikan, rasa ingin tahunya tinggi, diam saja, sibuk sendiri, bahkan ada yang hobi lari-lari dan mengacaukan kelas sebelah.
“ah capek!” rasa itu sempat singgah ditubuh kami, tapi kami lawan rasa itu dengan mengingat janji yang pertama kami ucapkan saat hendak kesini.
 “seperti inikah yang dirasakan guru SD kami” sekilas itu terbisik ditelinga kami. Dan kami hanya tersenyum mengingat masa kecil itu.
“kak, bosan”
“kak, capek”
“kak, istirahat”
“kak, pulang”
Mereka sering menggoda kami dengan kalimat itu, tapi tenang kami tidak tergoda dengan rayuan mereka. Bahkan kami membalas rayuan mereka dengan media pembelajaran, lagu, games fun yang telah kami tata apik untuk mereka. Apa yang terjadi? Ya, mereka tergoda dan kami pun bahagia melihat mereka segembira itu. Tertawa lebar tanpa serasa mengeluarkan beban dari wajah mereka.
Kriiing... Kriiing...
Ah, bel kedua berbunyi yang menandakan waktunya istirahat. Mereka tampak bahagia seperti masa kecil kami yang tampak aktif dan sedikit jail seperti mereka.
“kak, main yuk?”
Mereka mengajak kami bermain, ya seperti perminan yang sering dilakukan anak-anak SD lainnya saat istirahat sepak bola yang didominan dimainkan sama anak laki-laki. Sedangkan yang perempuan dominan memanjakan diri kepada kami. Mereka bercerita banyak hal tentang kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, jam istirahat juga kami manfaatkan untuk membersikan kuku mereka yang setiap hari menghiasi jari mereka dengan keadaan yang hitam. Dan kami sangat memperhatikan jari mungil mereka saat memotong kuku, jangan sampai kami menyebabkan goresan luka jari mungil itu.
“kenapa harus potong kuku kak”
Ya begitulah mereka, terlalu banyak bertanya dan selalu penasaran. Disitu kami dituntut untuk lebih menjelaskan lagi akan dampak jika tidak memotong kuku.
Kriiing... Kriiiing...
Bel ketiga berbunyi dan mereka membubarkan diri dan masuk ke dalam kelas. Tidak semudah itu membawa mereka kembali ke dalam kelas, kami mengeluarkan tenaga ekstra lagi saat itu. Di jam ke dua setelah istirahat kami tidak memberikan materi tetapi lebih mengarah kepada seni dan kerajinan. Dipertemuan pertama dan kedua kami memberikan materi tentang kerajinan, dimana mereka harus membuat suatu kerajinan tetapi alat dan bahan kami yang menyediakan. Sedangkan diminggu ketiga kami membuat sosiodrama yang bertemakan dongeng dan cerita rakyat. Hal ini dimaksudkan agar mereka lebih mengenal cerita-cerita rakyat yang saat ini telah memudar.
Kriiiing... Kriiing....
Itu suara bel terakhr yang menandakan mereka pulang. Sabtu ke sabtu seperti itulah perjalanan kami, kegiatan kami dan meninggalkan kesan yang berbeda disetiap sabtunya.
Sabtu, 3 November 2018 adalah sebuah kenangan yang sangat mengesankan. Saat itu terakhir kalinya kami melihat wajah-wajah lugu dan senyum yang terlukis diwajah pada siswa-siswi di SDN Taji 1. Pada minggu ini sedikit berbeda dengan minggu-minggu sebelumnya karena bukan materi pembelajaran lagi yang kami ajarkan. Melainkan evaluasi dari materi-materi yang sudah kami berikan selama 3 kali pertemuan dan setelah itu kami melakukan kirab dengan berbagai tema yaitu kesehatan, olahraga, kesenian, tekhnik, profesi, dan abdi negara. Selanjutnya disambung dengan salam perpisahan dikelas dengan masing-masing LD.
“kakak mau pulang ya?”
“iya kakak pulang dan minggu depan gak kesini lagi” dengan nada sedih kami menjawab pertanyaan mereka. Hari itu kami hanya mengenang-ngenang cerita awal cinta kami dimulai di Taji.
 “kak, pulang”
“kak, capek”
“kak, naynyi lagi”
“kak, bosan”
“kak, main yuk”
Dan masih banyak rayuan lainnya. Dan semua itu masih terbisik ditelinga kami. Dan kami simpan dihati sebagai cinta.
Dari pengalaman yang sangat berharga ini kami dapat memetik pelajaran yang sangat banyak mulai dari kesabaran, ketelitian, kedisiplinan serta bekal bagaimana menjadi seorang pendidik yang tidak hanya memeberikan materi tanpa tahu apakah peserta didik suka dan nyaman dengan cara kami mengajar?, apakah materi yang kami sampaikan dapat mereka tangkap secara maksimal?, apakah kami sudah memahami gaya belajar mereka?. Kami berharap mereka adalah penerus bangsa yang tepat. Tekad dan semangatnya tak berbeda dengan murid-murid di kota . Hanya kondisi yang membuat mereka berbeda. Inilah pengabdian yang kami inginkan sebenarnya.

Ikuti informasi terbaru dari kami di :

@gemapedia                                                                                              Gemapedia 
@gemapedia_official                                                                                 Gemapedia 
@ney7267c                                                                                                 Gemapedia Official 
 info.gemapedia@gmail.com


"Bangga Mendidik, Mengabdi, dan Menginspirasi Anak Bangsa"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEDIA KREATIVITAS SI AUM

  HALO SOBAT AUM, Si Aum mau ngenalin media pembelajaran yang dibuat oleh Laskar Dewantara Batch IX dalam Pengabdian Akbar 1 Minggu 1 nih, yuk yuk dikepoin MEDIA KREATIVITAS SI AUM SDN 2 NGADAS   Media pembelajaran “Poster Abjad”, “Kertas Bergambar”, dan “Kartu Nama” dibuat oleh Laskar Dewantara Aninda Dita Cahyani dan Khusnul Khowatim untuk membantu siswa kelas 1 SDN 2 Ngadas dalam memahami  tata cara berkenalan yang baik, huruf-huruf dalam nama peserta didik, dan abjad alfabet pada materi pembelajaran Tema 1 Diriku Sub Tema 1 Aku dan Teman Baru.         Media pembelajaran “Papan Ungkapan” dibuat oleh Laskar Dewantara B Nila Trya Khasyanah dan Salsabila Azkia Syaifudin untuk membantu siswa kelas 2 SDN 2 Ngadas   dalam memahami ungkapan pada  pembelajaran Bahasa Indonesia . Media pembelajaran “ Flascard  ciri-ciri makhluk hidup” dibuat oleh Laskar Dewantara Anita Irawati dan Fadilatu Tsaniya untuk membantu siswa kelas 3 SDN 2 Ngadas   dalam  memahami bacaan ciri-ciri makhluk hidup pada

Pengumuman Lolos Seleksi Administrasi Open Recruitment Laskar Dewantara Batch XI Gemapedia 2023/2024

Lokakarya 2022: Bersinergi Wujudkan Program Kerja GEMAPEDIA yang Optimal

Dalam rangka pergantian pengurus periode 2022/2023, Gerakan Mahasiswa Peduli Pendidikan (GEMAPEDIA) mengadakan kegiatan Lokakarya pada Sabtu, 23 Juli 2022. Lokakarya tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya dilaksanakan secara daring, tahun ini Lokakarya dilakukan secara luring di Sekretariat Ormawa Universitas Negeri Malang (UM). Dihadiri oleh tamu undangan yang merupakan keluarga besar GEMAPEDIA sendiri, yakni Dewan Penimbang dan Penasehat Organisasi (DP2O), Dewantara Muda, Dewantara Ahli, serta Dewantara 2022/2023. Kegiatan berlangsung mulai pukul 07.30 hingga pukul 16.30. Lokakarya pada tahun ini mengusung tema “Optimalisasi Program Kerja yang Inovatif dan Transformatif Wujudkan GEMAPEDIA Progresif”. Latar belakang tema ini diusung memiliki tujuan untuk mengoptimalkan serta memberikan inovasi program kerja GEMAPEDIA. Lokakarya dibuka dengan pembukaan oleh MC dan dilanjutkan dengan serah terima jabatan (sertijab) dari Ketua Umum periode 2021/2022 kepada Ketua