JERUJI BESI ? SIAPA TAKUT..

JERUJI BESI TAK MENJADI PENGHALANG MENYALURKAN ILMU UNTUK BERBAGI

GEMAPEDIA (Gerakan  Mahasiswa Peduli Pendidikan) sesuai dengan namanya organisasi ini bergerak pada bidang pendidikan baik formal dan nonformal. Mahasiswa yang bergabung dalam GEMAPEDIA sejak awal dilatih untuk memiliki jiwa yang peduli terhadap pendidikan khususnya di Kota Malang. Kegiatan yang dilakukan oleh GEMAPEDIA tidak hanya diberikan kepada sekolah formal dan komunitas-komunitas nonformal yang masih berkaitan dengan pendidikan, melainkan GEMAPEDIA juga merangkul lembaga permasyarakatan (LAPAS) yang ada di Kota Malang.

Pengabdian LAPAS ini mencerminkan bahwa tidak adanya batasan usia, keadaan, dan tempat untuk selalu menuntut ilmu. Tidak terdapat kata terlambat untuk mencari ilmu. Seperti halnya kegiatan yang telah dilakukan tahun sebelumnya, pengabdian LAPAS yang dilakukan oleh GEMAPEDIA berada di Lapas kelas 1 Malang yang lebih dikenal dengan LP Lowokwaru khusus untuk narapidana laki-laki dan Lapas wanita kelas IIA Sukun Malang. Pengabdian ini dilakukan selama 1 bulan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Laskar Dewantara 7 dibagi secara merata baik di LP Lowokwaru maupun LP Sukun disela-sela padatnya jadwal perkuliahan.

Membahas mengenai pengabdian yang dilakukan di Lembaga Permasyarakatan (LAPAS) yang merupakan tempat khusus untuk para narapidana menghabiskan masa hukumannya dikarenakan melanggar hukum Negara pasti awalnya merasa takut, bukan? Namun ternyata ketakutan awal tersebut tidak benar adanya. Perlu teman-teman semua ketahui, menurut pengalaman penulis mengenai kesan pertama masuk dan mengajar di LAPAS adalah merasa bangga karena antusias para napi yang begitu baik dan sangat ramah menyambut kedatangan ramu dari luar. Tak berhentinya mereka tersenyum setiap perpapasan dengan orang dan tidak ada sedikitpun wajah menakutkan yang terlihat dari raut wajah mereka.

Pembelajaran yang diberikan pada pengabdian Lapas ini ialah kejar paket A, paket B, paket C, dan bahkan pembelajaran dasar mengenai CALISTUNG (Membaca, Menulis, dan Berhitung). Antusias murid yang bergabung dalam pembelajaran tersebut perlu diacungi dua jempol. Mereka begitu bersemangat untuk memperhatikan dan memahami satu demi satu materi baru yang dijelaskan oleh mahasiswa GEMAPEDIA. Pembelajaran ini diharapkan dapat membantu mereka untuk menambah pengetahuan dan membawa pulang ijazah saat sudah dinyatakan bebas hukuman.

Salah satu pembelajaran yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah bahwasanya tidak ada halangan apapun untuk menuntut ilmu selama masih terdapat keinginan kuat untuk belajar. Khususnya dalam pemberian pembelajaran CALISTUNG yang mayoritas diisi oleh narapidana yang sudah cukup usia. Meskipun jika dilihat dari faktor usia sudah tidak waktunya lagi mereka untuk belajar, namun semangat mereka untuk belajar sangat tinggi. Mereka begitu telaten mengeja satu demi satu huruf yang tertulis dipapan tulis untuk menjadi sebuah kata. Perlahan satu demi huruf mereka tulis untuk belajar menulis dengan benar. Selama proses pembelajaran tidak terdapat sedikit pun raut wajah terpaksa untuk belajar. Masih ingat betul percakapan dengan salah satu narapidana di LP Sukun Kelas IIA yang mengatakan bahwa beliau sangat berterimakasih atas ilmu yang sudah diberikan sehingga sekarang Beliau merasa lebih sedikit lancar untuk membaca. Serta yang sangat menyentuh hati Beliau juga berkata tidak sabar untuk memamerkan kepada keluarga nanti saat sudah pulang bahwa beliau sudah dapat membaca selama menjalani hukuman di LAPAS.

Begitu sederhananya kebahagiaan yang tercipta, bahkan disaat hal itu dirasa sangat remeh untuk kita tapi disisi lain itulah sumber kebagian untuk orang lain. Rasa capek mengajar terbayarkan lunas dengan melihat senyum bahagia mereka. Orang yang sukses adalah orang yang dapat bermanfaat untuk orang lain. Pencapaian ilmu tinggi tidak ada artinya jika hanya dipakai untuk diri sendiri. Teruslah berbagi untuk kebaikan. Terus berkarya dan sukses selalu. GEMAPEDIA! Bangga Mendidik, Mengabdi, dan Menginspirasi Anak Bangsa!